Dec 18, 2010

DIA BERNAMA KAMU

Menemukan tanpa mencari, semua berjalan begitu adanya seperti hari ini menggantikan hari kemarin. Pikirku semula hanya kabur pada prasangka satu rasa yang dia tunjukan secara tidak wajar pada titik kebiasaan, hingga muncul sadar yang terusik oleh gelisah ketika kita mencoba menjauh. Untuk ruang kecilku yang kosong sebab kemarin yang perih, kini dosa jika aku mengelak ketika ada yang bertanya siapa yang kamu inginkan saat ini? mengakui bahwa ruang kecilku kini telah terisi dengan senyum merekah, menarik setiap posisiku pada bayang-bayang sosok dia yang kini menjadi kamu untuk hari-hari terakhir. Terlalu dini menangkap ramalan hari esok kita, namun inginku menjadikan awal ini sebagai akhir yang indah untuk awal yang kekal. Entah Tuhan mengabulkan atau hanya terpaku pada apa yang kita rasa. Menata ruang kecilku adalah hal yang berat sebelum kamu hadir dengan konyolmu dan semua lugumu, hingga detik itu menyempatkan kamu bercerita tentang ruang kecilmu yang penuh dengan gelisah dan pesimis antara trauma dan cukup untuk mengisi kembali. Alasanmu adalah aku begitu juga alasanku adalah kamu, kita sedang belajar untuk tidak egois pada diri sendiri. Mengumpulkan kembali keberanian-keberanian yang pernah hilang dan membuang rasa pesimis, karena kita yakin ini indah. Dia bernama kamu cukup membuat aku tersenyum setiap menit-menit yang berlalu, merasa semua indah, dan bahagia. Dia bernama kamu cukup menyenangkan mengenalmu lantas bungkam oleh setiap huruf yang kamu keluarkan membentuk alasan kenapa hari ini dan mungkin besok adalah hari untuk kita. Dia bernama kamu mengakrabkan aku pada asing saat memandangmu pada suatu hari yang begitu ramai. Dia bernama kamu… dan aku begitu menyukainya :)

Dec 12, 2010

MENANGIS

Dalam bahagia aq menangis...
Dalam duka aq juga menangis...
Respek rasa ketika klimaks pada tumpuan sabar aq menangis...
Emosi diri mengkreasikan sikap aq menangis...
Amarah yg terbentur lemah & tega aq menangis...
Melamunkan berbagai kejadian aq bisa menangis...
Merenung keganjalan tabiat aq menangis...
Dalam doa aq menangis...
Khusyu fardhuMU aq menangis...
Jazad lelakiku meninggalkan rumah aq menangis...
Saudara yg terhempas kebebasan aq menangis...
Melihat wajah sedih perempuanku aq menangis...
Mendengar kisah miris aq menangis...
Ditinggal sahabat kecil menjauh aq pun menangis...
Aq menangis ketika aq ingin menangis...
Aq menangis bukan karena rapuhku...
Aq menangis karena awalku di mulai dg tangisan hingga akhirku menggenggam rohku kelak...
Aq akan menangis...

MASA LALU

Setiap yang hidup selalu memiliki masa lalu, ada yang sangat berkesan hingga sebaliknya lirih ketika mengingat sepenggal cerita-cerita itu. Masa lalu adalah kompas kemana kita melangkah, antara merubah, dan memilih yang terbaik dari pengalaman cerita kemarin atau hanya berkutat dengan kenangan kisah-kisah yang telah lewat… sebagian orang selalu merasa masa lalu adalah hal yang begitu penting hingga pasrah pada kuasa waktu menghapusnya dari ingatan kita. Sebagian yang lain menganggap masa lalu adalah satu diantara rentetan cerita dalam proses hidup yang memiliki ruang tersendiri saat album kenangan itu dibuka dan kembali diceritakan ketika ada yang bertanya bagaimana kisahmu kemarin? Setelah itu, semua akan kembali ditutup rapat dan saatnya melihat kedepan, melangkah dengan orang-orang di sekitar kita. Sama halnya dengan saya, melihat masa lalu sebagai ruang yang tertutup hingga jika ada yang bertanya…. Ruang itu akan saya buka dengan senang hati, menceritakannya kepada yang bertanya dan kembali menutupnya dengan rapat. Menoleh ke belakang tidak harus melangkah ke belakang, cukup menoleh sekedar mengenang namun bukan untuk menetap dalam bayang-bayangnya karena percayalah… ada yang menanti kita di depan dengan harapan yang besar. Hidup adalah masa depan yang harus diraih…. Maka tersenyumlah! Maka semangatlah! Maka lihatlah ke depan! Kita akan segera sampai disana…. Entah dengan langkah sendiri atau langkah bersama 