Apr 14, 2010

WAJAH ITU

Melihat membuat ingat,membayang kemarin yang terlepas dengan susah payah.
Dari sulit hingga meraih kemudahan, namun bisa luput dari pikiran yang terlanjur terkontaminasi.
Sudahlah untuk kesekian kali menjadi bulan-bulanan satu sosok yang memberangus
Separuh waktu dalam kesenangan.
Aku baru sadar pada tegun ini, saat ternyata wajah itu membuktikan dia masih inginku.
Terlintas kutukan jiwa hingga sangkal yang memustahilkan rasa yang tersadar pada satu cita besar, yaitu menghapus kenangan rasa untuk sosok dia.
Hanya bisa berharap secara sadar, namun dibawah sadar aku sebenarnya adalah keturunan hawa yang terlalu rapuh untuk bangkit dari kebiasaan yang awalnya tidak terbiasa.
Kembali mengumpulkan keberanian untuk berjalan dengan kepala tegak di hadapan wajah itu, menutup sedih dan kemunafikan bahwa dia masih bertengger dengan tidak tahu malunya di rasa maupun ingin.
Sudahlah.. cukup detik ini menarik ke masa lalu yang sebenarnya telah terbuang menjadi kenangan. Beranjak melihat hari esok, semoga yang terindah menggapai cerita-cerita seorang aku…