MONOPOLI

Monopoli adalah
penjajah…!!
Saat kalimat itu
diucapkan, yang terlintas di kepala selalu bermakna negatif. Tentang sebuah
kediktatoran, tentang keserakahan, tentang kelicikan, tentang keegoisan dan
tentang kemunafikan.
Ya, situasi ini memalingkan pandangan saya dalam sebuah relasi yang baik menjadi bermakna tidak baik. Hapus saja kalimat “tentang kediktatoran”, karena saya tidak sedang membicarakan kepemimpinan rezim pemerintahan atau kolonialisme. Ya, saya sedang membicarakan situasi yang menunjukan “dimana saya berada” dan “dengan orang-orang seperti apa saya berproses”.
Ya, situasi ini memalingkan pandangan saya dalam sebuah relasi yang baik menjadi bermakna tidak baik. Hapus saja kalimat “tentang kediktatoran”, karena saya tidak sedang membicarakan kepemimpinan rezim pemerintahan atau kolonialisme. Ya, saya sedang membicarakan situasi yang menunjukan “dimana saya berada” dan “dengan orang-orang seperti apa saya berproses”.
Setiap hidup itu ibarat
warna, dimana kita selalu memilih warna yang kita sukai sekalipun tidak
selamanya kita berwarna. Dalam proses mewarnai, pada akhirnya kita akan tau
siapa diantara orang-orang terdekat kita yang warnanya hitam, putih, merah,
atau bahkan abu-abu. Entah apakah mereka sadar dengan eksistensi warna mereka
atau tidak? Situasi ini membuktikan bahwa tidak selamanya sahabat itu putih,
karena sahabat adalah manusia pada umumnya yang rupa-rupa warnanya. Ya, kamu
adalah penjajah! Karena ini tentang kamu, tentang keegoisanmu, tentang
kemunafikanmu, tentang kelicikanmu, dan tentang keserakahanmu…
Saya yakin kamu sadar
dengan apa yang kamu perbuat, tapi saya juga yakin bahwa kamu tidak akan pernah
berhenti sampai kamu mendapatkan apa yang kamu mau. Saya diajarkan untuk
menjadi manusia yang sabar dan tidak serakah, itu karena leluhur saya bukan
penjajah. Tapi satu hal yang saya yakini, suatu saat nanti Tuhan akan
membiarkan saya marah dan mejadi penjajah untuk diri saya sendiri. Hapus saja
kata “sahabat”, karena ini tentang kamu, bukan tentang sahabat saya…
Comments
Post a Comment