BANDA NEIRA, KOTA TUA DAN JEJAK SEJARAH YANG EKSOTIK
Selamat datang di Banda Neira
Pada akhirnya impian
saya menginjakan kaki di Banda Neira pun kesampaian. Bertepatan dengan Hari
Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 sekitar pukul 09.00 WIT saya bersama tiga orang
teman lainnya tiba di Banda Neira dengan K.M Tidar, setelah kurang lebih 8 jam
perjalanan dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Banda Neira yang saya tahu
memiliki paket lengkap untuk berwisata, mulai dari keindahan bawah laut, peninggalan/situs-situs
sejarah, hingga keindahan alamnya yang eksotik. Puji Tuhan saya bisa
membuktikan bahwa memang seperti itulah Banda, eksotik dan mempesona. Panorama
alam Banda yang saya lihat melenyapkan semua lelah saya dan teman-teman setelah
menempuh perjalanan laut dari kota Ambon. Berpijak di tanahnya, menikmati
indahnya, menelusuri jejak tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan hingga
peninggalan penjajah berupa benteng-benteng, dan bersyukur telah sampai di
tanah yang menyimpan banyak cerita masa lampau. Banda Neira saya jatuh cinta
pada pandangan pertama!
perahu dan boat sebagai alat transportasi laut masyarakat Banda
Banda Neira atau Banda Naira adalah salah satu pulau di Kepulauan
Banda, dan merupakan pusat administratif Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Indonesia.
Secara administratif, Banda Neira terbagi dalam 6 desa, yakni Dwiwarna, Kampung Baru, Merdeka, Nusantara, Rajawali, dan Tanah Rata. Banda
Neira pernah menjadi pusat perdagangan pala dan fuli dunia, karena Kep. Banda
adalah satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi hingga
pertengahan abad ke-19.
Kota modernnya didirikan oleh anggota VOC, yang membantai penduduk Banda untuk
mendapatkan palanya pada tahun 1621 dan membawa yang tersisa ke Batavia
(kini Jakarta) untuk dijadikan budak.
(Wikipedia)
Parigi rante, monumen pembantaian orang kaya Banda oleh VOC
Bangunan-bangunan berarsitektur
Eropa peninggalan Belanda di Banda Neira, membuat kita seolah berada di abad
ke-17. Keramahan masyarakat Banda dan arsitektur
bangunan/rumah serta sedikitnya mobil yang berlalu lalang adalah alasan kenapa
berjalan kaki di Banda Neira lebih menyenangkan dibandingkan memakai motor
ojek. Karena dengan berjalan kaki, kita bisa menikmati bangunan-bangunan tua di
kiri-kanan jalan dan berbaur dengan keramahan masyarakat Banda Neira. Selama di
Banda Neira, saya tidak pernah melihat Mobil Angkutan Umum (angkot) seperti
yang biasa kita temukan di kota-kota lain. Hanya ada motor ojek yang bisa
digunakan jika kita hendak menempuh perjalanan jauh. Tidak heran jika masyarakat
Banda Neira lebih memilih jalan kaki dan menggunakan sepeda.
Bangunan-bangunan berarsitektur eropa
Gereja Tua 'Hollandische Kerk'
Rumah pengasingan Bung Syahrir
Seperti yang saya katakan
di awal tulisan ini, Banda memiliki paket lengkap dengan sejuta pesona mulai
dari kepingan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sebelum merdeka. Dimana tokoh-tokoh
perjuangan, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Dr Tjipto Mangunkusumo, dan Iwa Kusuma
Sumantri pernah diasingkan di Pulau Neira (Banda Neira). Hingga saat ini rumah
pengasingan tokoh-tokoh perjuangan tersebut masih dirawat dengan baik dan bisa
kita kunjungi sebagai situs sejarah di Neira. Keindahan Gunung Api Banda yang
memiliki ketinggian 656 meter dari permukaan laut akan selalu bisa kita lihat
dimanapun kita berdiri selama itu masih di Kepulauan Banda. Hal ini seolah
menegaskan kepada kita bahwa Gunung Api Banda adalah penguasa Kepulauan Banda. Pada
tahun 1743 Gunung Api Banda pernah meletus dan meluluh lantahkan Lonthoir (Negeri di Pulau Banda Besar) beserta Benteng megah
peninggalan Portugis yang bernama Hollandia.
Rumah pengasingan Bung Hatta
Rumah pengasingan Dr Tjipto Mangunkusumo
Kepingan sejarah
lainnya adalah peninggalan penjajah baik Portugis maupun Belanda yang masih bisa
kita lihat seperti Benteng Belgica, Benteng Hollandia, Benteng Concordia,
Benteng Nassau dan Benteng Revengie. Karena hanya dua hari di Banda Neira, saya
dan teman-teman hanya sempat mengunjungi Benteng Belgica di Neira dan Benteng
Hollandia di Lonthoir. Pesona lain Banda Neira selain keindahan daratnya, Banda
Neira juga terkenal dengan keindahan bawah laut yang kaya sehingga pada tahun
2010 Maluku mengadakan event bahari yakni Sail Banda.
Benteng Belgica
Benteng belgica dan gunung api banda
gunung api banda yang mempesona dari atas benteng belgica
Benteng Belgica dibangun oleh bangsa Portugis pada abad ke-16
Belgica adalah satu-satunya benteng yang masih utuh di Banda Neira
dibandingkan 4 benteng yang lain
Jalan-jalan ke Kepulauan
Banda tidak cukup hanya dua hari, karena begitu banyak tempat yang harus kita
datangi. Hal ini juga yang saya rasakan ketika semua itinerary yang dibuat
tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena perubahan jadwal Kapal PELNI. Namun
teman-teman tidak perlu khawatir, karena saat ini penerbangan Ambon – Banda
sudah mulai diaktifkan kembali. Saya dan teman-teman saat kembali dari Banda
menggunakan Pesawat Merpati yang memuat sekitar 25 penumpang, kebetulan saat
itu adalah penerbangan perdana rute Ambon – Banda dan Banda – Ambon. Menurut
informasi dari petugas Bandara di Banda, dalam seminggu ada 3 kali penerbangan
yakni hari Sabtu, Minggu dan Senin.
View Gunung Api Banda dari Negeri Lonthoir, Pulau Banda Besar
Selamat datang di Lonthoir
Benteng Hollandia yang tinggal puing-puing
dari Benteng Hollandia kita bisa melihat keindahan dan magic nya gunung api banda
Kuburan kuno Nona Lantzius, anak dari Parkenier
rasanya tidak lengkap jika ke Banda tapi tidak melihat
perkebunan pala yang tersohor sampai ke Eropa
Parigi tua/keramat yang berumur ratusan tahun di Negeri Lonthoir
Saatnya pamit dari Negeri Lonthoir kembali ke Pulau Neira :(
Bandar udara Banda Neira
Kelak kita akan mengulang cerita ini dari waktu yang berbeda
Amatooooooo.....
Catatan:
1. Sebelum ke Banda, sebaiknya buatkan itinerary terlebih dahulu. Hal ini harus dilakukan mengingat banyak tempat yang harus dikunjungi di Banda Neira.
2. Disarankan jika ke Banda sebaiknya mempertimbangkan cuaca panas dan laut tenang (sedang tidak bergelombang)
3. Perjalanan dengan Kapal Pelni ke Banda Neira memakan waktu 8 jam sedangkan dengan pesawat hanya 45 Menit.
4. Jadwal Pesawat Ambon - Banda 3 kali dalam seminggu, yakni hari Sabtu, Minggu dan Senin. Namun jadwal tersebut sekali-kali dapat berubah tergantung penumpang.
5. Harga tiket pesawat Ambon - Banda Rp 285.000,- sedangkana Banda - Ambon Rp 290.000,-
Selamat yah sudah sampai banda.. kayaknya kita satu kapal deh dari ambon ke banda.
ReplyDeleteartikelnya keren, foto2nya bagus mantab..
http://alanmn.wordpress.com/2013/05/29/banda-neira/
ohh ya....
Deletesalam kenal
saya sudah liat tulisan kamu,
artikel + foto2nya keren.
hai yuli, duh pasti bahagia banget ya sdh bs jalan2 melihat langsung panorama pulau banda beserta isi2nya... sy punya rencana dr sedari duluuuuu banget pengen k banda tp sampe skrg blm terlaksana..mudah2n kesampaian, hehehe..thaks foto2nya n saran unt membuat itinerary sblm kesana ...
ReplyDeletehai... makasih kembali.
Deletesemoga impiannya bisa terlaksana ya :)
salam
Hehehe. Tmksh infonya..sejak 1988 saya blm penah pulkam. Pernah lewat sih. Kalau gk saalah bertepatan sunami di aceh. Banda naira kmpung tmp saya dilahirkn. TApi lebih saya merasa sangat asing. Semoga bisa cuti pulkam thn ini. Tks ya
Deleteamin... semoga keinginan pulkam nya bisa terlaksana ya indra :)
Deletebanda, slalu bkin kangen....artikel yg menarik skali.... :)
ReplyDeletepulau kecil yg punya bnyak cerita bsar....
slam knal mba yuli :)
iya,, salam kenal juga... :)
Deletegak ada foto masjid?????
ReplyDeletearrrrrhhhhhhhhhhhh....sekian jauh berpetualangan, kok gak diambil foto masjidnya.
Miss Yuli....b Atha di Ambon b bisa kopas n share k z nhe karya tulisan kamu? nnti sy ksi taru sumber artikelnya atas nama dan blog kamu!!!
ReplyDeleteterima kasih lay....
Saya BangBeno.... Kalau boleh diizinkan saya mau mempublikasikan foto-foto kamu untuk pengenalan paket wisata kami ke pulau Banda ..... kebetulan saya asli putra Banda Neira, makanya saya minta izin dari Youlee demi kehalalannya..... Gimana boleh nggak ?
ReplyDeleteWaah, serunya,, kalau boleh tau temen2x berapa hari di Banda? Selama di Banda kalian tinggal di mana, ada refrensi rumah singgah / homestay harga yg bersahabat ga' ya... Beta rencana ada mau ke Banda Agustus (bulan depan) dari Ambon,, kalo ada refrensi bisa saling share ya..Danke :) www.jejakakibeta.blogspot.com
ReplyDeletesdh jd k banda kah?
Deletejadi kgen kampung tercinta banda naira
ReplyDeleteAne juga punya niat tuh buat explorer gunung api banda, hemm cuma belum tau aja kapan timing yg pas
ReplyDeleteSAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259
ReplyDeleteBagaimana dengan penginapan anda ?BTW review yang sangat menarik !
ReplyDeletembak bolehkah saya tahu di banda menginap di mana? susah sekali cari hotel secara online. adakah kontak yang bisa saya hubungi? thanks
ReplyDeleteWah keren sekali mbak sudah menginjakan kaki di tempat seindah ini dan penuh dg sejarah. Ingin rasanya pergi ke tempat ini.
ReplyDeleteAsli beneran,Eksotik bnget tempatnya. Sungguh suatu kehormatan kemaren saya sempat singgah disini(banda neira). mungkin takkan pernah kulupakan sepanjang hidupku.
ReplyDeletembak kalau berkenan, bisa minta tolong share refrensi penginapan di banda dengan harga yang bersahabat. terimakasih~
ReplyDeletebanda naira, tempat kelahiran suami yang belum pernah ku kunjungi... buatku yang sangat mengesankan adalah bandara nya, karena kakak ipar cerita Alm. Bapak terlibat langsung merintis pembuatan bandara disana...
ReplyDeleteSio Banda neira . Pulau Ay yg slalu ku ingat . Kapan beta biza bale lay . RINDU
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengekspos negeri leluhur kami yg kalo di tarik ada benang merahnya dgn negeri adik yoeli Toisuta Siri Sori Amalatu. Me 082346915033
ReplyDeleteAlhamdulillah bila mba yuli bisa sempatkan dua hari keling-keling kampung halamanku. Moga Allah pertemukan lagi mba yuli dengan negeriku.. salam kenal dari anak kampung negeri Lonthoir
ReplyDelete