KENTUT
Saya berasal dari
keluarga yang selalu memandang segala hal secara sederhana. Mulai dari hidup
yang tidak mesti mewah, hingga hal-hal besar yang dibuat kecil dan simple. Kentut
misalnya… mungkin bagi sebagian orang kentut adalah sesuatu yang jorok dan
tabu. Namun tidak demikian dengan keluarga saya, bagi kami kentut adalah hak
setiap orang yang tidak bisa ditahan-tahan dengan alasan apapun. Malah bagi
kami kentut itu wajib. Hal itulah yang selalu membuat saya merasa tidak nyaman
ketika berada di luar rumah dan tiba-tiba pengen kentut. Bayangkan saja saya
harus memikirkan etika, asumsi orang, pertimbangan-pertimbangan jangka pendek
dan jangka panjang hanya untuk kentut. Ibarat birokrasi kita yang
berbelit-belit.
Selain itu untuk kentut
saja saya harus mencemaskan ocehan orang, pandangan sinis yang mungkin akan
ditujukan ke saya, hingga respon secara fisik karena kaget (spontan ditampar
misalnya).
Setiap pagi di rumah
saya, kentut itu semacam tradisi. Mulai dari tanpa suara, suara rendah, sedang
hingga suara keras pun ada. Tentunya dengan irama yang berfariasi juga seperti
pop, rock, jazz, dangdut bahkan keroncong. Soal aroma, jangan harap kalian akan
menemukan aroma yang wangi, karena dimana-mana kentut itu aromanya tidak
mengenakan. Apalagi kentutnya di pagi hari, waktu dimana perut belum terisi. Ehh
tapi ada juga kentut yang tidak beraroma, tergantung pesanan dan selera setiap
orang.
Siapa pun yang pernah
melewati pagi di rumah saya, pasti akan berpendapat bahwa keluarga saya punya
tradisi yang aneh. Lucunya kentut di rumah saya sering dijadikan bahan guyonan. Asalkan
ada yang mancing, secara otomatis yang lainnya bakal terpancing. Jadilah vocal group ala kentut. Semacam featuring kentut.
Apakah kalian termasuk
dalam kategori orang-orang yang menganggap kentut itu sebagai sesuatu yang
jorok? Bagi saya tidak demikian, karena kentut hanya bagian dari aktivitas
manusia dan itu hal yang wajar. Menurut Wikipedia “flatulensi adalah keluarnya gas melalui anus atau dubur akibat
akumulasi gas di dalam perut (terutama dari usus besar atau kolon). Peristiwa
keluarnya gas disebut juga kentut atau sering disebut juga buang angin”.
Sedangkan menurut tololpedia, “kentut
adalah kegiatan dimana makhluk hidup mengeluarkan gas buangan dari lubang yang
berada di bawah belakang (anus), seperti sebuah knalpot kendaraan”.
Dari pengertian di atas
kita sudah bisa tahu bahwa kentut adalah kegiatan spontanitas yang disebabkan
oleh akumulasi gas di dalam perut. Jadi tidak ada yang salah dengan kentut. Banyak
orang beranggapan bahwa kentut adalah kegiatan yang jorok, mungkin karena kentut
dikeluarkan melalui anus, tempat dimana keluarnya kotoran. Selain itu kentut
juga kadang menghasilkan aroma yang tidak mengenakan. Namun kita tidak bisa
melarang seseorang untuk kentut atau lantas memandang kentut sebagai sesuatu
yang jorok. Karena kentut merupakan sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi
kapanpun dan dimanapun. Soal etika
adalah soal komunikasi. Ketika saya pengen kentut, saya akan bilang kepada
orang di sekitar saya “ehh saya mau kentut nih… maaf ya…” so terserah apakah
mereka akan tetap di tempat atau menyingkir sejauh-jauhnya dari saya. Pada situasi
tertentu jika saya pengen kentut, saya akan menjauh dari orang-orang di sekitar
saya. Menurut saya bicara soal etika dan ketidakpantasan adalah bicara soal komunikasi. Simple dan tidak berbelit-belit ;))
Comments
Post a Comment