SUATU SORE DI POJOK JALAN
Kita
bisu dalam duduk yang saling berhadapan.
Kamu
menyeret kursi secara perlahan, mendekat dan terkesan malu-malu.
Sesekali
kamu menyeruput kopi dari cangkir putih.
Sesekali
kamu melihat keluar dari pintu kaca.
Dan
sesekali mata kamu nakal menusuk semua keberanian.
Seakan
ada yang ingin kamu sampaikan,
Sore
itu bagi aku, kamu begitu mudah ditebak.
Dalam
tingkah, aku menemukan tanda-tanda yang tidak biasanya.
Seperti
petir menampakan rupa sebelum hujan turun.
Begitu
juga dengan sore itu untuk kamu.
Butuh
waktu yang lama untuk diam.
Mungkin
kamu sedang mengumpulkan kata-kata.
Tapi
taukah kamu, begitu juga dengan aku?!
Sore
itu kamu menatap aku tidak seperti biasanya. Tatapan penuh makna.
Di
menit yang sama kamu menebarkan senyuman racun.
Tentu
saja aku tertegun dan hampir mati dibuatmu.
Sore
itu kita menjadi gila. Terkungkung dalam perasaan yang mendalam.
Lalu
sepakat untuk saling menjaga lewat senyum dan tatapan.
Sore
itu di pojok jalan.
Kamu
membisikan “hari ini kita telah menjadi orang yang berbeda”
Comments
Post a Comment