NOSTALGIA RASA
Kelak, kamu-kamu yang dulu pernah begitu dekat akan kembali dengan alasan yang lain. Alasan
yang tidak sama lagi.
Kelak, Hati dan pikiran akan sampai pada situasi dua arah antara pro dan kontra.
Antara
hanya sekedar bertemu atau memikirkan yang sudah-sudah.
Antara
menerima kenyataan atau nostalgia masa lalu.
Antara
melupakan atau kembali merasakan.
Atau
antara kamu dan kamu yang lain.
Ahh…
waktu terlalu tega jika hanya ingin mempermainkan rasa.
Dan
saat ini saya sedang dipermainkan.
Kamu
adalah orang di masa lalu yang kadang-kadang suka mengejutkan hari-hari saya.
Menarik
saya dalam canda tawa yang pernah kita lalui.
menyimak
kelucuan kamu itu seperti tiupan angin sepoi-sepoi.
Begitu
juga senyumanmu, semacam penawar bagi luka-luka yang pernah ada.
Matamu?
Apalagi matamu.
Alasan
kenapa saya jatuh cinta adalah matamu.
Matamu
adalah seperti tatapan ayah yang menyejukan
Matamu
adalah ketenangan jiwa
Matamu
adalah racun.
Kamu
adalah orang itu.
Bayagan
yang pernah mewarnai mimpi saya.
Dan
pengucap kata-kata yang begitu mematikan.
Kamu
adalah pengacau hari ini.
Kelak, hati dan pikiran hanya butuh waktu untuk dipermainkan.
Waktu
untuk kembali mengenang manis-manis rasa yang pernah ada.
Menjadi
saat ini tentu saja adalah bagian lain dari masa lalu.
Dan
untuk sampai pada hari ini, kamu adalah bagian dari cerita itu. Terima kasih.
Kelak, kamu kamu yang dulu memang harus kembali untuk memutar ulang nostalgia rasa.
Mengingatkan
arti kesan dan memberikan standar bagi hati.
Kamu.
Terima kasih untuk tertawa-tertawa kecil kita hari ini.
Comments
Post a Comment