Jun 21, 2013

TADI...




Muka-muka intim berlalu lalang seperti semut menemukan gula.
Pada mimik terlintas ingin yang hendak disampaikan dengan awalan “tolong”
Syaurah menerka dalam setiap raut yang tak sadar mengartikan maksud.
Tadi… ternyata sudah lewat.

Muka-muka intim telah beranjak meninggalkan bekas pijakan yang tertulis resah.
Tadi… ternyata malu untuk disampaikan.

Jun 15, 2013

MELUPAKAN




Melupakan akan lebih muda jika dilatih.
Jadi sudah seharusnya ada pelatih untuk melupakan.
Jika sudah dilupakan, sebut saja babak baru.
Lalu babak baru kita di alinea pertama apa?
Saya ingin mengisinya dengan kalimat yang simple.
Sesimple kamu melatih saya untuk melupakan.
Sesimple itu juga rasa mengalihkan pandangan.
Sama halnya sesimple detik bergerak menuju menit
Sesimple kita saling melihat dan tersenyum
Sesimple melupakan kemarin
Sesimple kita.

Jun 5, 2013

SAMPAH






Apa yang terpikirkan di telinga kalian jika mendengar kata SAMPAH? Tentu akan marah jika kata itu ditujukan kepada diri kita. Siapa pun itu, di dunia ini tidak ada yang mau disebut sebagai sampah. Kalau sudah seperti itu, lantas kenapa kita senang sekali berada diantara sampah? Padahal kita tidak mau disamakan dengan sampah, tapi kita begitu dekat dengan sampah. Beberapa hari yang lalu saya seangkot dengan adik-adik pelajar SMA yang baru pulang sekolah. Salah seorang dari mereka membuang sampah keluar melalui jendela angkot. Secara bersamaan saya melihat seorang ibu setengah baya sedang menyapu jalanan dan mengangkat sampah-sampah yang berserakan di jalan. Spontan saya menegur adik pelajar itu, hingga terjadi perdebatan diantara kami:

Jun 4, 2013

BANDA NEIRA, KOTA TUA DAN JEJAK SEJARAH YANG EKSOTIK



 Selamat datang di Banda Neira
Pada akhirnya impian saya menginjakan kaki di Banda Neira pun kesampaian. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2013 sekitar pukul 09.00 WIT saya bersama tiga orang teman lainnya tiba di Banda Neira dengan K.M Tidar, setelah kurang lebih 8 jam perjalanan dari Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Banda Neira yang saya tahu memiliki paket lengkap untuk berwisata, mulai dari keindahan bawah laut, peninggalan/situs-situs sejarah, hingga keindahan alamnya yang eksotik. Puji Tuhan saya bisa membuktikan bahwa memang seperti itulah Banda, eksotik dan mempesona. Panorama alam Banda yang saya lihat melenyapkan semua lelah saya dan teman-teman setelah menempuh perjalanan laut dari kota Ambon. Berpijak di tanahnya, menikmati indahnya, menelusuri jejak tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan hingga peninggalan penjajah berupa benteng-benteng, dan bersyukur telah sampai di tanah yang menyimpan banyak cerita masa lampau. Banda Neira saya jatuh cinta pada pandangan pertama!