Dear mama...
selamat hari ibu untukmu
tenang disana.
*Dengan segenap rindu dan cinta
Detik berdetak tak terlewatkan oleh imajinasi tubuh sebagai sahabat hingga menggerakan pikiran memompa sedikit kreasi cerita sekitar yang berjalan secara normal maupun abnormal sesuai alur cerita fiktif manusia yang mengaku memiliki akal pikiran...!!!
Dec 22, 2016
Dec 21, 2016
Pada yakin, kita memutuskan yang dianggap benar.
Lalu waktu menjawab 'keputusan' dengan merubah benar menjadi salah.
Kita ditipu.
Lalu kita menyesal dan kadang-kadang terpuruk.
Tapi selalu ada petunjuk untuk memulai dengan yang baru,
atau melanjutkan tanpa penyesalan.
Apa daya,, keputusan sudah diambil dengan banyak keyakinan.
Semua hal tidak harus sempurna bukan?!
Sebab kita diciptakan untuk tetap bertahan dalam hidup,
Karena hidup itu sendiri adalah ketidaksempurnaan.
Jakarta, 15 Desember 2016
Lalu waktu menjawab 'keputusan' dengan merubah benar menjadi salah.
Kita ditipu.
Lalu kita menyesal dan kadang-kadang terpuruk.
Tapi selalu ada petunjuk untuk memulai dengan yang baru,
atau melanjutkan tanpa penyesalan.
Apa daya,, keputusan sudah diambil dengan banyak keyakinan.
Semua hal tidak harus sempurna bukan?!
Sebab kita diciptakan untuk tetap bertahan dalam hidup,
Karena hidup itu sendiri adalah ketidaksempurnaan.
Jakarta, 15 Desember 2016
Dec 20, 2016
Nov 9, 2016
Nov 2, 2016
MELEPAS MAMA
Sabtu 15 Oktober 2016, entah mengapa hari itu suasana terasa beda
dari biasanya. Sejak membuka mata, saya seperti tidak ingin beranjak dari sisi
mama yang terbaring sakit. Hari itu ada firasat yang tidak berani diartikan,
rasanya aneh. Lalu saya teringat malam-malam sebelumnya ketika mama mengatakan "mama sudah tidak kuat lagi, tapi
jangan bawa mama ke Rumah Sakit, jangan bawa mama jauh dari rumah". Dengan
suara yang pelan dan terbata-bata, saya kira saat itu mama sedang memohon untuk
membiarkan mama tetap di rumah. Mungkin mama sudah tahu waktunya tidak akan
lama lagi bersama kami. Saya masih ingat bagaimana rasanya ditinggalkan,
bagaimana ayah pergi subuh itu. Lalu apakah mama juga akan pergi secepat ini?
Memikirkannya tentu membuat hati terasa sesak dan sedih.
Hari itu saya menangkap kegelisahan dan tatapan penuh kesedihan
dari mata mama. Walaupun tanpa kata, saya bisa merasakan apa yang ingin mama
sampaikan. Tapi apa daya, saya hanya seorang anak yang tidak ingin merasakan
kehilangan lagi. Apalagi harus kehilangan sosok mama yang selama ini selalu
bersama dan menjadi penyemangat. Sosok mama yang superwomen. Sosok mama yang
selalu manis di mata saya. Perasaan yang aneh membuat saya mencoba melawan
firasat bahkan rasa takut jelang detik-detik kepergian mama. Melawan dengan
membalikan firasat bahwa semua akan baik-baik saja. Bahwa mama masih akan tetap bersama kita hingga
waktu yang lama. “tidak Tuhan! Mama harus
sembuh! Mama jangan dulu pergi! Mama masih akan bersama kita…”.
Sore menjelang magrib, kondisi mama berubah dengan drastis
bersamaan dengan suara tarhim dari mesjid yang tidak jauh dari rumah. Melihat
kondisi mama yang berubah, seorang kerabat mengatakan mungkin ini sudah waktunya. Mari
kita tenang dan melepaskan mama dengan teduh, melepaskan mama dengan tahlil dan
kalimat-kalimat tauhid. Bagi kalian yang pernah kehilangan orang-orang tercinta,
tentu tahu bagaimana berat dan sakitnya berada dalam situasi seperti itu.
Situasi ketika kalian tahu waktu kalian tidak akan lama lagi bersama orang yang
kalian cintai. Situasi itu bahkan bisa membuat kita melawan logika dan Tuhan.
Jelang kepergian mama, saya hanya bisa terdiam di
depan tubuh mama yang sedang menghadap ajalnya. Saya seperti tidak berdaya
diperhadapkan dengan kenyataan akan kehilangan orang tercinta untuk kedua
kalinya. Saat itu kamar terasa senyap, yang terdengar hanya tahlil dan
kalimat-kalimat tauhid melepas kepergian mama. Sekeras apapun saya mencoba
melawan kenyataan, tetap saja saya hanya manusia yang tidak bisa melawan
kehendak sang khalik. Lalu… Innalillahi wainna illahi rajiuun… mama
menghembuskan napas terakhir bersamaan dengan adzan magrib. Seketika suasana
senyap berubah menjadi isak tangis dan kesedihan yang mendalam. Di hadapan saya
mama menutup mata dan terdiam untuk selamanya…
Selamat jalan mama.., selamat jalan nona manis tersayang... Kisah
kita berakhir di waktu magrib, bukan berarti akhir dari rasa sayang dan rindu,
bukan berarti pudar dan payah pada hari esok, bukan berarti berhenti mengenang.
Mama tentu akan selalu ada di hati dan ingatan kami. Mama akan terus menjadi
inspirasi bagaimana menjalani hidup untuk saling berbagi. Mama akan terus
menjadi “tuang hati jantong” di dalam
hati-hati kami. Sampaikan salam untuk ayah saat mama bertemu disana. Katakan pada
ayah kami sangat rindu…
Melepas mama tentu sangat menyakitkan dan butuh keberanian besar
untuk ikhlas. Butuh kekuatan besar untuk melalui hari-hari tanpa mama.
Terima kasih mama.
Terima kasih sudah menjadi mama seorang saya.
Terima kasih untuk semua waktu mama bersama saya.
Terima kasih untuk semua rasa-rasa yang ada di dunia ini, yang
mama berikan kepada saya maupun yang kita alami bersama.
Terima kasih untuk selalu memaafkan saya.
Diatas semua itu, terima kasih untuk kelahiran hingga kematian saya.With Love
Aug 25, 2016
BACALAH
Orang bilang hiduplah untuk diri sendiri, kenapa harus memikirkan pendapat dan penilaian orang lain? Saya bilang hiduplah untuk kita sendiri, kenapa harus menyusahkan kita sendiri. Kita yang saya maksud adalah orang-orang di sekitar kita, bisa orang tua, keluarga, sahabat, suami, isteri, anak atau pacar. Lalu pasti ada pertanyaan kenapa kita? bukankah setiap diri ada untuk mempertanggung jawabkan hidupnya sendiri? ya, kita. Karena hidup yang sesungguhnya adalah tentang kita, bukan tentang diri sendiri. Karena jika hanya tentang diri sendiri, kamu tidak akan hidup di dunia yang penuh dengan makhluk hidup. Lalu Tuhan juga tidak akan menciptakan Adam dan Hawa, lalu melahirkan manusia-manusia yang berbeda jenis kelamin dengan berbagai sebutan. Lalu apa maksud dari diri sendiri dan kita? kembali lagi kepada apa yang kamu inginkan? kemudian ada pilihan-pilihan, ada resiko dan konsekuensi-konsekuensi yang selalu beriringan dengan pilihan-pilihan yang dibuat. Sebagian diri akan menjadi egois ketika menganggap pilihan yang dibuat adalah pilihan yang terbaik untuk dirinya, dan harus diterima oleh orang-orang terdekatnya. Padahal setiap sudut di dunia ini berbeda begitu juga dengan logika berpikir. Tetapi satu hal yang harus diingat, janga pernah salahkan keadaan ketika pilihan sudah dibuat. Karena pilihan akan menjadi benar atau salah, hanya waktu yang bisa menentukannya. Dari semua hal di atas, Tuhan menciptakan sebab-sebab dan akibat-akibat dari setiap kata-kata yang kita sebut pilihan. Itulah mengapa kamu hanya bisa berpikir dengan akal sehat sebelum membuat pilihan. Itulah mengapa Tuhan berfirman "Bacalah...." agar kamu membaca firman-firman Tuhan. Agar kamu membaca apa-apa yang mungkin salah dan benar. Agar kamu membaca dengan seksama apa isi dari akal sehatmu dan yang terpenting adalah agar kamu memahami.
[Untuk seorang sahabat yang sedang bimbang]
Jul 29, 2016
RUANG SENDIRI TULUS
Beri aku kesempatan untuk bisa merindukanmu
Jangan datang terus
Beri juga aku ruang bebas dan sendiri
Jangan ada terus
Aku butuh tahu seberapa kubutuh kamu
Percayalah rindu itu baik untuk kita
Pagi melihatmu menjelang siang kau tahu
Aku ada di mana sore nanti
Tak pernah sekali pun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari
Kita berevolusi
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang
Kita tetap butuh ruang sendiri-sendiri
Untuk tetap menghargai rasanya sepi
lirik Ruang Rindu by Tulus
Jangan datang terus
Beri juga aku ruang bebas dan sendiri
Jangan ada terus
Aku butuh tahu seberapa kubutuh kamu
Percayalah rindu itu baik untuk kita
Pagi melihatmu menjelang siang kau tahu
Aku ada di mana sore nanti
Tak pernah sekali pun ada malam yang dingin
Hingga aku lupa rasanya sepi
Tak lagi sepi bisa kuhargai
Baik buruk perubahanku tak akan kau sadari
Kita berevolusi
Bila kita ingin tahu seberapa besar rasa yang kita punya
Kita butuh ruang
Kita tetap butuh ruang sendiri-sendiri
Untuk tetap menghargai rasanya sepi
lirik Ruang Rindu by Tulus
Jul 19, 2016
Jul 15, 2016
HARI INI
15 Juli 2016
Hari ini hujan turun sejak dini hari tadi
Berlimpah doa dan harapan seperti tetes-tetes hujan
Semoga pertanda berkah dengan semua kemuliaan Tuhan
Hari ini hujan turun
Seperti harapan-harapan yang tumpah ruah
Dari hati seorang gadis kecil yang telah dewasa
Hari ini hujan turun
Syukur dan puji-pujian untuk Sang Khalik
Alhamdulillah...
Hari ini hujan turun
Hari Saya, 15 Juli 2016
Hari ini hujan turun sejak dini hari tadi
Berlimpah doa dan harapan seperti tetes-tetes hujan
Semoga pertanda berkah dengan semua kemuliaan Tuhan
Hari ini hujan turun
Seperti harapan-harapan yang tumpah ruah
Dari hati seorang gadis kecil yang telah dewasa
Hari ini hujan turun
Syukur dan puji-pujian untuk Sang Khalik
Alhamdulillah...
Hari ini hujan turun
Hari Saya, 15 Juli 2016
Jul 14, 2016
Tentang pergi-pergi yang datang
Lalu firasat akan membawa kita pada waktu-waktu yang cemas dan terkadang panik.
Sebuah kebahagiaan tentu saja adalah "kebersamaan dengan para kekasih hati" (mereka yang mengalir di tubuhnya darah dan perasaan yang sama).
Lalu pada kebersamaan, Tuhan menitipkan batas waktu bagi setiap raga dengan eksistensinya.
Pada masa ketika batas itu berakhir, sebagian besar akan merasa kehilangan yang terdalam.
Perlahan mereka yang selalu bersama akan pergi, dan meninggalkan kenangan-kenangan.
Kita akan menyebutnya "almarhum" dan itu menyesakan bagi raga-raga yang ditinggalkan.
Tentang pergi-pergi yang datang
Adalah kembali kepada yang menciptakan, dengan semua konsekwensi yang telah disepakati.
Mungkin hari ini kebersamaan adalah satu-satunya hal terindah dengan para kekasih hati,
namun esok... kita harus melepaskan satu per satu mereka dan tentu saja menunggu giliran kita.
Lalu firasat akan membawa kita pada waktu-waktu yang cemas dan terkadang panik.
Sebuah kebahagiaan tentu saja adalah "kebersamaan dengan para kekasih hati" (mereka yang mengalir di tubuhnya darah dan perasaan yang sama).
Lalu pada kebersamaan, Tuhan menitipkan batas waktu bagi setiap raga dengan eksistensinya.
Pada masa ketika batas itu berakhir, sebagian besar akan merasa kehilangan yang terdalam.
Perlahan mereka yang selalu bersama akan pergi, dan meninggalkan kenangan-kenangan.
Kita akan menyebutnya "almarhum" dan itu menyesakan bagi raga-raga yang ditinggalkan.
Tentang pergi-pergi yang datang
Adalah kembali kepada yang menciptakan, dengan semua konsekwensi yang telah disepakati.
Mungkin hari ini kebersamaan adalah satu-satunya hal terindah dengan para kekasih hati,
namun esok... kita harus melepaskan satu per satu mereka dan tentu saja menunggu giliran kita.
Mar 4, 2016
Kita akan menjadi patung, jika hanya bertanya
mempersoalkan dan kemudian terbuai.
Kita akan menjadi mati, jika hanya hidup
mulus tanpa kenakalan-kenakalan pikir.
Kita akan menjadi kenangan, jika hanya melakukan
apa-apa yang orang lain hindari.
Kita akan menjadi mimpi anak kecil, jika hanya
bermain dan menjadi lugu.
mempersoalkan dan kemudian terbuai.
Kita akan menjadi mati, jika hanya hidup
mulus tanpa kenakalan-kenakalan pikir.
Kita akan menjadi kenangan, jika hanya melakukan
apa-apa yang orang lain hindari.
Kita akan menjadi mimpi anak kecil, jika hanya
bermain dan menjadi lugu.
Mar 2, 2016
PEREMPUAN ITU
Mama adalah ketakutan-ketakutan terakhir yang tersisa.
Menjadikan aku peka dan sensitif,
hingga terlampau curiga padaMU.
Mama adalah barisan huruf-huruf yang meyakinkan ketidakmungkinan,
hingga semua nampak nyata pada satu kata "mustahil".
Mama adalah doa untuk sebuah ketenangan.
Mama adalah jannah.
Menjadikan aku peka dan sensitif,
hingga terlampau curiga padaMU.
Mama adalah barisan huruf-huruf yang meyakinkan ketidakmungkinan,
hingga semua nampak nyata pada satu kata "mustahil".
Mama adalah doa untuk sebuah ketenangan.
Mama adalah jannah.
Mar 1, 2016
Feb 26, 2016
PAMIT
By Tulus
Tubuh saling bersandar
ke arah mata angin berbeda
kau menunggu datangnya malam
saat kumenanti fajar.
Sudah coba berbagai cara
agar kita tetap bersama
yang tersisa dari kisah ini
hanya kau takut kuhilang.
Perdebatan apapun menuju kata pisah
jangan paksakan genggamanmu
izinkan aku pergi dulu
yang berubah hanya tak lagi kumilikmu.
Kau masih bisa melihatku
kau harus percaya kutetap teman baikmu,
*Tulus selalu juara perkara mencapai kata-kata dalam lirik
Tubuh saling bersandar
ke arah mata angin berbeda
kau menunggu datangnya malam
saat kumenanti fajar.
Sudah coba berbagai cara
agar kita tetap bersama
yang tersisa dari kisah ini
hanya kau takut kuhilang.
Perdebatan apapun menuju kata pisah
jangan paksakan genggamanmu
izinkan aku pergi dulu
yang berubah hanya tak lagi kumilikmu.
Kau masih bisa melihatku
kau harus percaya kutetap teman baikmu,
*Tulus selalu juara perkara mencapai kata-kata dalam lirik
Feb 22, 2016
Feb 18, 2016
RUMAH
Rumah
adalah ruang hati.
Tempat
semua isi hati berkumpul.
Tempat
melepaskan semua lelah.
Dan
tempat yang tepat untuk bicara cinta.
Rumah
adalah ruang rindu.
Tempat
semua rindu bermuara.
Tempat
keluh kesah mendamba
Dan
tempat yang tepat untuk bicara kasih sayang.
Rumah
adalah ruang mimpi.
Tempat
menaruh semua impian.
Tempat
melepaskan hal-hal yang hilang dari impian
Dan
tempat untuk bicara masa depan.
Rumah
adalah kita.
Masa
depan kita.
Feb 12, 2016
NOSTALGIA RASA
Kelak, kamu-kamu yang dulu pernah begitu dekat akan kembali dengan alasan yang lain. Alasan
yang tidak sama lagi.
Kelak, Hati dan pikiran akan sampai pada situasi dua arah antara pro dan kontra.
Antara
hanya sekedar bertemu atau memikirkan yang sudah-sudah.
Antara
menerima kenyataan atau nostalgia masa lalu.
Antara
melupakan atau kembali merasakan.
Atau
antara kamu dan kamu yang lain.
Ahh…
waktu terlalu tega jika hanya ingin mempermainkan rasa.
Dan
saat ini saya sedang dipermainkan.
Kamu
adalah orang di masa lalu yang kadang-kadang suka mengejutkan hari-hari saya.
Menarik
saya dalam canda tawa yang pernah kita lalui.
menyimak
kelucuan kamu itu seperti tiupan angin sepoi-sepoi.
Begitu
juga senyumanmu, semacam penawar bagi luka-luka yang pernah ada.
Matamu?
Apalagi matamu.
Alasan
kenapa saya jatuh cinta adalah matamu.
Matamu
adalah seperti tatapan ayah yang menyejukan
Matamu
adalah ketenangan jiwa
Matamu
adalah racun.
Kamu
adalah orang itu.
Bayagan
yang pernah mewarnai mimpi saya.
Dan
pengucap kata-kata yang begitu mematikan.
Kamu
adalah pengacau hari ini.
Kelak, hati dan pikiran hanya butuh waktu untuk dipermainkan.
Waktu
untuk kembali mengenang manis-manis rasa yang pernah ada.
Menjadi
saat ini tentu saja adalah bagian lain dari masa lalu.
Dan
untuk sampai pada hari ini, kamu adalah bagian dari cerita itu. Terima kasih.
Kelak, kamu kamu yang dulu memang harus kembali untuk memutar ulang nostalgia rasa.
Mengingatkan
arti kesan dan memberikan standar bagi hati.
Kamu.
Terima kasih untuk tertawa-tertawa kecil kita hari ini.
Feb 4, 2016
Feb 1, 2016
TENTANG PILIHAN
Nama kamu siapa?
Kamu anak siapa?
Lalu kamu akan hidup dengan pilihan-pilihan.
Ada yang pilihannya baik (positif),
ada yang sebaliknya buruk (negatif).
Adakalanya kamu khilaf.
Tidak apa-apa, itu pilihan dan semua orang pernah melakukannya.
Tetapi satu yang pasti, norma dalam hidup itu diskriminatif.
Kenapa?
Karena orang di sekitar kamu akan lebih suka mengingat yang buruk-buruk
ketimbang hal-hal baik dari kamu.
Kalau sudah begitu, mereka akan mencari cara mengait-ngaitkan dengan
latar belakang kamu.
Seperti kamu anak siapa? faktor didikan? dan seterusnya....
Padahal, itu pilihan kamu.
Itulah hidup! kadang memang tidak adil.
Itulah konsekuensi kamu sebagai manusia.
Kamu sebagai makhluk yang dimuliakan Tuhan karena akal.
Akal yang membedakan kamu dengan binatang dan makhluk lainnya.
Kamu jatuh? kamu merasa buruk?
Kamu tidak harus betah jatuh atau terpuruk.
Mari berdiri, dan berlari sekencang-kencangnya.
Bukan karena sekeliling kamu,
tetapi karena kamu menghargai diri kamu.
Karena kamu menghargai darimana nama kamu diberikan.
Dan karena kamu adalah diri yang sepatutnya dihargai.
Kamu anak siapa?
Lalu kamu akan hidup dengan pilihan-pilihan.
Ada yang pilihannya baik (positif),
ada yang sebaliknya buruk (negatif).
Adakalanya kamu khilaf.
Tidak apa-apa, itu pilihan dan semua orang pernah melakukannya.
Tetapi satu yang pasti, norma dalam hidup itu diskriminatif.
Kenapa?
Karena orang di sekitar kamu akan lebih suka mengingat yang buruk-buruk
ketimbang hal-hal baik dari kamu.
Kalau sudah begitu, mereka akan mencari cara mengait-ngaitkan dengan
latar belakang kamu.
Seperti kamu anak siapa? faktor didikan? dan seterusnya....
Padahal, itu pilihan kamu.
Itulah hidup! kadang memang tidak adil.
Itulah konsekuensi kamu sebagai manusia.
Kamu sebagai makhluk yang dimuliakan Tuhan karena akal.
Akal yang membedakan kamu dengan binatang dan makhluk lainnya.
Kamu jatuh? kamu merasa buruk?
Kamu tidak harus betah jatuh atau terpuruk.
Mari berdiri, dan berlari sekencang-kencangnya.
Bukan karena sekeliling kamu,
tetapi karena kamu menghargai diri kamu.
Karena kamu menghargai darimana nama kamu diberikan.
Dan karena kamu adalah diri yang sepatutnya dihargai.
Jan 25, 2016
PENTING
Kita hidup berdasarkan identitas yang dibawa sejak lahir
Kita hidup untuk mempertanggung jawabkan setiap urusan terkait identitas
Kita hidup atas nama kita
Hanya kita
Hanya nama
Nama kita
Bukan nama orang lain
Dan itu penting!
Penting untuk tidak mengurusi identitas orang lain.
Kita hidup untuk mempertanggung jawabkan setiap urusan terkait identitas
Kita hidup atas nama kita
Hanya kita
Hanya nama
Nama kita
Bukan nama orang lain
Dan itu penting!
Penting untuk tidak mengurusi identitas orang lain.
Jan 14, 2016
Subscribe to:
Posts (Atom)