Dec 18, 2010

DIA BERNAMA KAMU

Menemukan tanpa mencari, semua berjalan begitu adanya seperti hari ini menggantikan hari kemarin. Pikirku semula hanya kabur pada prasangka satu rasa yang dia tunjukan secara tidak wajar pada titik kebiasaan, hingga muncul sadar yang terusik oleh gelisah ketika kita mencoba menjauh. Untuk ruang kecilku yang kosong sebab kemarin yang perih, kini dosa jika aku mengelak ketika ada yang bertanya siapa yang kamu inginkan saat ini? mengakui bahwa ruang kecilku kini telah terisi dengan senyum merekah, menarik setiap posisiku pada bayang-bayang sosok dia yang kini menjadi kamu untuk hari-hari terakhir. Terlalu dini menangkap ramalan hari esok kita, namun inginku menjadikan awal ini sebagai akhir yang indah untuk awal yang kekal. Entah Tuhan mengabulkan atau hanya terpaku pada apa yang kita rasa. Menata ruang kecilku adalah hal yang berat sebelum kamu hadir dengan konyolmu dan semua lugumu, hingga detik itu menyempatkan kamu bercerita tentang ruang kecilmu yang penuh dengan gelisah dan pesimis antara trauma dan cukup untuk mengisi kembali. Alasanmu adalah aku begitu juga alasanku adalah kamu, kita sedang belajar untuk tidak egois pada diri sendiri. Mengumpulkan kembali keberanian-keberanian yang pernah hilang dan membuang rasa pesimis, karena kita yakin ini indah. Dia bernama kamu cukup membuat aku tersenyum setiap menit-menit yang berlalu, merasa semua indah, dan bahagia. Dia bernama kamu cukup menyenangkan mengenalmu lantas bungkam oleh setiap huruf yang kamu keluarkan membentuk alasan kenapa hari ini dan mungkin besok adalah hari untuk kita. Dia bernama kamu mengakrabkan aku pada asing saat memandangmu pada suatu hari yang begitu ramai. Dia bernama kamu… dan aku begitu menyukainya :)

Dec 12, 2010

MENANGIS

Dalam bahagia aq menangis...
Dalam duka aq juga menangis...
Respek rasa ketika klimaks pada tumpuan sabar aq menangis...
Emosi diri mengkreasikan sikap aq menangis...
Amarah yg terbentur lemah & tega aq menangis...
Melamunkan berbagai kejadian aq bisa menangis...
Merenung keganjalan tabiat aq menangis...
Dalam doa aq menangis...
Khusyu fardhuMU aq menangis...
Jazad lelakiku meninggalkan rumah aq menangis...
Saudara yg terhempas kebebasan aq menangis...
Melihat wajah sedih perempuanku aq menangis...
Mendengar kisah miris aq menangis...
Ditinggal sahabat kecil menjauh aq pun menangis...
Aq menangis ketika aq ingin menangis...
Aq menangis bukan karena rapuhku...
Aq menangis karena awalku di mulai dg tangisan hingga akhirku menggenggam rohku kelak...
Aq akan menangis...

MASA LALU

Setiap yang hidup selalu memiliki masa lalu, ada yang sangat berkesan hingga sebaliknya lirih ketika mengingat sepenggal cerita-cerita itu. Masa lalu adalah kompas kemana kita melangkah, antara merubah, dan memilih yang terbaik dari pengalaman cerita kemarin atau hanya berkutat dengan kenangan kisah-kisah yang telah lewat… sebagian orang selalu merasa masa lalu adalah hal yang begitu penting hingga pasrah pada kuasa waktu menghapusnya dari ingatan kita. Sebagian yang lain menganggap masa lalu adalah satu diantara rentetan cerita dalam proses hidup yang memiliki ruang tersendiri saat album kenangan itu dibuka dan kembali diceritakan ketika ada yang bertanya bagaimana kisahmu kemarin? Setelah itu, semua akan kembali ditutup rapat dan saatnya melihat kedepan, melangkah dengan orang-orang di sekitar kita. Sama halnya dengan saya, melihat masa lalu sebagai ruang yang tertutup hingga jika ada yang bertanya…. Ruang itu akan saya buka dengan senang hati, menceritakannya kepada yang bertanya dan kembali menutupnya dengan rapat. Menoleh ke belakang tidak harus melangkah ke belakang, cukup menoleh sekedar mengenang namun bukan untuk menetap dalam bayang-bayangnya karena percayalah… ada yang menanti kita di depan dengan harapan yang besar. Hidup adalah masa depan yang harus diraih…. Maka tersenyumlah! Maka semangatlah! Maka lihatlah ke depan! Kita akan segera sampai disana…. Entah dengan langkah sendiri atau langkah bersama 

Nov 25, 2010

DEAR MY LOVELY BRO....

mengingat setiap yang berlalu,
tentang aku dan kalian yang begitu berarti hingga detik ini...

Aku mau menikah,tapi aku bingung bagaimana menjelaskan. Maukah kamu menjadi lidah penyambungku adik kecilku? hanya tersenyum dan ada haru disana, saat aku sadar pada akhirnya aku bisa menjadi seorang kakak untuk kakakku sendiri :)
Dan saat itu tiba,kamu telah membuka jalan untukku lebih ringan melangkah.kamu tersenyum dan bertanya "siapa dia?" seperti biasanya aku hanya diam dengan senyumku.
Kamu pernah menggenggam tangan kecilku & mengajakku berlari hingga semua nampak jelas. saat itu adalah saat dimana jazad Ayah diusung menjauh dari raga kita, hingga akhirnya hilang dalam bentuk.
Ceritaku akan lain jika cinta kalian tidak disini, kemarin, maupun besok. kalian begitu handal walaupun kita dalam kesederhanaan, tapi bukankah kita penuh kekayaan cinta? :)
Tersisa satu,entah aku bisa meraihnya seperti kalian atau mungkin Tuhan berkata lain. kalian kembali tersenyum dengan tangis, seolah doa yang besar untuk adik kecil kalian. aku melihat doa yang handal disana, menemukan lelaki terbaik sebaik kalian menjaga kulitku dari duri. *so sweet
Saatnya berpegangan tangan & salurkan harapan2 itu melalui setiap denyut nadi kita.
kita akan selalu berada di atas kasur yang sama, bercerita, berharap, berpelukan dengan erat dan sampai kapan pun pelukan itu akan selalu erat saat harapan-harapan itu menjadi kenyataan.
Lantas kita akan saling melihat & aku tau tatapan adik kecilmu ini adalah penyemangat untuk esok hari yg baru. menghayalkan kamu menjadi pangeran sehari bersama putri yang telah kamu pilih, mukah kamu menjadikan aku dayang-dayangmu?
pleaseee... hanya sehari :)

AKU SAYANG KALIAN
ADIK KECIL ^_*

Nov 21, 2010

PADA SUATU HARI YANG BIASANYA

Pada suatu pagi yang biasanya, bangun lantas membereskan tempat tidur, sarapan, mandi dan bersiap-siap ke kantor. gw teringat beberapa menit yang lalu selama berada di kamar mandi, sambil mandi gw biasanya suka nyanyi dan kali ini gw menyanyikan lagu dinda versi gracia indri featuring eiza. Pas lagi asik-asiknya nyanyi, pandangan gw tertuju pada seekor cicak yang lagi nongkrong dengan manisnya di dinding kamar mandi. Gila…!! Tanpa sadar ternyata si cicak sedang asik-asiknya mengintip gw yang lagi mandi, entah sudah berapa lama dia disitu. tanpa berpikir panjang gw mengambil air dan menyiramnya ke tembok. Yah… semacam menyadarkan si cicak kalo dia telah ketangkap basah lagi mengintip gw. Saat gw siram pake air, si cicak lari terbirit-birit menuju langit-langit kamar mandi dan hilang entah kemana. Ekornya yang bergerak sewaktu dia kabur seakan mengejek gw dan seolah-olah gw dikatain “kasiaaaan deh lo…”. Anjriittt emang! Gila..!! untung aja dia hewan dan gak mengenal yang namanya cctv, HP camera, atau handycam. Gw takut aja kalo misalnya mereka punya barang-barang yang gw sebutin itu, mungkin aja gw udah jadi korban pornografi, si cicak pasti udah rekam gw selama gw mandi tadi, dan menyebarkan video gw ke public. Oh My God… untung aja dia Cuma hewan bukan manusia seperti gw, kalo manusia habislah gw. Melanjutkan aktivitas sehari-hari biasanya gw naik ojek ke kantor, biar gak telat walaupun setiap hari pada akhirmya gw orang yang paling terakhir nongol di kantor. Wkwkwkkwkwkwk…. Kejelekan gw emang suka bangun kesiangan dan dampaknya adalah telat ke kantor. Ojek… ojeknya siap, gw naik dan si abang tukang ojek melaju dengan kencangnya menuju kantor gw tercinta Komnas HAM Perwakilan Maluku. Lagi hari naasnya gw aja kali ya, pas lagi dalam perjalanan gw lihat seekor tikus yang bobotnya sekitar 1 kg sedang tergeletak tak berdaya di tengah jalan dengan bersimbah darah dan tubuhnya terlihat sangat mengenaskan. Sepertinya si tikus itu adalah korban kecelakaan tabrak lari, entah ditabraki mobil atau motor. Gw yakin siapa pun yang melihat jazad si tikus itu pasti merasa kasihan, tapi di satu sisi pasti ada saja bahasa seperti ini “rasain lo, suka main di tengah jalan sih…”. Dalam hati gw berkata sorry tikus, gw emang kerjanya di Komnas HAM dan gw tau kalo lo adalah korban pelanggaran HAM. Tapi sorry banget kita beda dunia, gw gak bisa nolong lo dan hukum manusia itu kan gak sama dengan hukum hewan/binatang. Lagian kalaupun gw lapor ke kantor polisi, gw pasti dikira orang gila. Ojek yang gw naiki melaju dengan kencang sementara mata gw masih melihat jazad tikus yang tergeletak di jalan hingga hilang dari pandangan gw. Sungguh tragis, hampir setiap saat gw selalu melihat para tikus menjadi korban tabrak lari, salah siapa coba? Gw jadi bingung sendiri, pada kenyataannya tikus adalah makhluk hidup dan partner kita di dunia. mereka adalah bagian dari kita begitupun kita adalah bagian dari mereka. Mereka ada di sekitar tempat tinggal kita, sadar atau tidaknya hampir di setiap rumah ada mereka (tikus). Tapi koq bisa ya kita semena-mena sama mereka, mulai dari meracuni, memasang perangkap tikus sampai menabrak mereka dengan tragis. Gw sadar kalo kehadiran mereka bisa membawa penyakit buat manusia, tapi apakah tidak bisa didiskusikan dengan baik? Gw yakin akan ada jalan keluar jika semuanya didiskusikan dengan bijaksana. Yah sudahlah… semua sudah terjadi, sudah menjadi kebiasaan hingga presiden sekalipun tidak bisa merubah itu. Tikus adalah tikus, hewan yang tinggalnya di tempat jorok dan bisa membawa penyakit namun kadang bisa disantap juga. Gw jadi senyum sendiri membaca tulisan gw, hehehhe… sekedar berbagi cerita dan menyadarkan teman-teman bahwa makhluk hidup adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sudah seharusnya kita saling menghargai satu sama lain, dan menjadi partner dalam menjaga bumi kita tercinta ini. ketidakmungkinan itu akan menjadi kemungkinan jika kita mau menerimanya dan memikirkannya kembali. 

Nov 10, 2010

AKU & IBUKU


Aku tertidur pulas ketika Ibuku dengan suara lembutnya membangunkan aku dari mimpi yang seketika lenyap pada sadar yang dikemas oleh cinta Ibu dengan suara kasihnya. “sayang, sudah waktunya shalat subuh” ohhhhh begitu beratnya raga ini bangkit dan menggapai kesadaran penuh untuk suatu kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan langkah dan mata yang berat, aku meraih semangat seorang hamba yang berlomba-lomba menunjukan keseriusannya terhadap imannya. Sejak kecil kita diajarkan untuk selalu ingat darimana kita berasal, dan betapa kecilnya kita hingga tidak ada satu ruang pun di dunia ini untuk kita selain atas kehendaknya. Subhanallah… kini semua seperti kebiasaan yang mendarah daging, seolah menjadi napas dan pakaian kita sehari-hari walaupun kadang setan-setan itu berhasil atas bujuk rayunya. Ibu sudah memakai mukenanya dengan senyum dan raut mukanya yang terlihat tegar, Ibu mengajaku untuk secepat mungkin mempersiapkan diri sebelum kita malas karena bujuk rayu setan. Ini rahasia imanku, namanya shalat (subuh). Di dalamnya terdapat banyak cerita, harapan, hingga puji-pujian yang tak terhingga. Disini semua menjadi indah, hanya hening dan kedamaian yang ada. Disini aku mempertaruhkan khusyuku untuk mendapatkan ijabah dariNYA, hanya dengan sepenuh hati dan ikhlas. Disini aku memeluk Ayah dan Ibuku dalam dekapan doa, dekapan yang Insya Allah tidak akan melepaskan kami sekalipun api neraka itu menjamah jazad dan jiwa-jiwa kami. Disini pertemuanku dengan alm. Ayah dalam munajat kasihku. Disini pengakuan aku sebagai pendosa tertumpah dalam wadah ampun dan Kabul. Disini kelak akan menjadi pertimbangan di tempat manakah pantasku berdiri dan lepas dari amarahNYA. Disini semua syair-syair indah mengalun, menimbulkan rasa cinta dan menari bersama irama firman Tuhan. Disini aku menjadi aku, tanpa sehelai benangpun melekat, kecuali jubah imanku. Akhirnya kami keluar dari keindahan subuh, dengan mencium tangan Ibuku yang wanginya hanya bisa dirasa oleh para pecinta seakan aku terlahir kembali dari rahimnya. Saat itu Ibu menangis, namun raut wajahnya masih terlihat tegar. “apa yang kamu tangisi wahai alasanku tersenyum (ibu)?” jawabnya “Ibu hanya membayangkan jika suatu saat nanti ibu terbangun pada waktu subuh dan tidak menemukan kamu untuk dibangunkan, karena kamu sudah berada di rumah yang lain dengan hidup yang baru”. Saat mendengar perkataan ibu, tak kuasa isak tangisku tertumpah di atas sajadah merah. “ooohhh ibu, aku mencintaimu lebih dari semua laki-laki di dunia ini. aku tidak menginginkan hidup yang baru jika tanpa Ibu” kami berpelukan dengan erat seolah perekat keras yang tidak rela dilepaskan oleh maut sekalipun.

Nov 6, 2010

ITULAH HIDUP

Belakangan saya sering mengucapkan dua kata "itulah hidup", menyadari eksistensi diri hingga hari ini dan mungkin nanti. Baru sadar kalau saya sudah dewasa, walaupun ukuran dewasa atau tidaknya seseorang adalah bagaimana dia menilai dan menyelesaikan suatu masalah hingga pemecahannya. Dengan percaya diri saya mengacungkan telunjuk bahwa saya adalah orang dewasa karena pemikiran seperti itu. 

Saya Cuma ingin mengatakan kepada siapa pun yang membaca blog ini, heiiiii…. Ini hidup!! Setiap yang bernapas adalah ciptaan Tuhan, masalah yang muncul adalah ciptaan manusia, namun kita tahu bahwa Tuhan menciptakan kita sebagai makhluk yang mulia karena akal yang kita punya. Gunanya akal yaitu bagaimana kita menyelesaiakan setiap masalah hidup yang kita hadapi sebaik dan sebijak mungkin. Yang menjadi persoalan ketika akal tidak sejalan dengan emosi dan rasa yang kita punya, sehingga apa yang kita harapkan kadang melenceng dari apa yang kita terima. Dampak dari semua itu kebanyakan dari kita melakukan hal-hal yang merugikan diri sendiri hingga orang-orang di sekitar kita. 

Saya percaya dan yakin sebagai makhluk beragama, percaya bahwa ini hidup dan menerima semua konsekuensi yang akan terjadi baik itu 1 detik ke depan ataupun besok. Yakin pada takdir, semua yang kita lewati baik atau buruk sekalipun adalah suratan takdir. Kita selalu diperhadapkan pada keputusan, setiap detik dalam hidup kita adalah keputusan yang bersifat kecil atau besar. Misalnya bangun dari tidur, itu adalah keputusan yang kita buat di antara dua pilihan tidur terus atau segera bangun dan melanjutkan hidup ini. 

Keputusan yang kita ambil selalu melibatkan akal, itulah kemuliaan kita sebagai manusia. Pada intinya kita dilahirkan sempurna dengan kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, kewajiban kita adalah bagaimana selalu mengingat kesempurnaan yang kita terima dengan rasa syukur yang sudah seharusnya kita berikan sehingga ada timbal balik antara ada dan yang mengadakan. jika kita sadar darimana kita berasal dan tujuan akhir kita di bumi ini, saya kira kesalahan yang kita buat akan sedikit sehingga bumi ini pun tidak akan menampung banyak keluh kesah dan pada akhirnya Tuhan hanya sedikit menerima doa-doa yang bersifat menghujat, menanyakan dan mohon untuk mengabulkan. 

Dunia sudah semakin tua, katanya tahun 2012 akan kiamat, percayakah kalian?? Mari mengandaikan seperti itu, bahwa 2012 memang akan terjadi kiamat. Mengandaikan agar kita berlomba-lomba memperbaiki diri dan mengumpulkan bekal yang cukup untuk kehidupan nanti. Subhanallah…. Wallahu A’lam 

Nov 1, 2010

PRAY FOR INDONESIA

Indonesia sedang diuji, mungkin itu kalimat yang pantas untuk peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian yang menimpa Indonesia belakangan ini. Mulai dari banjir yang menimpa Wasior (Papua Barat), tsunami di Mentawai (Sumatera Barat), hingga meletusnya Gunung Merapi Di Sleman (Jogja). Dengan mudahnya orang-orang menganggap bencana yang menimpa Indonesia karena kepemimpinan SBY sebagai Presiden, ada juga anggapan bahwa Negara ini terlalu banyak berbuat dosa. Mudah sekali argument-argumen yang dikeluarkan oleh sebagian penghuni negeri ini, semudah mereka menganggap argument mereka adalah benar, dan sebenarnya semua itu sah-sah saja, mungkin juga ada benarnya. Wallahu a’lam…. Saat sebagian orang sedang bersedih dengan bencana yang menimpa saudara-saudaranya di Wasior, Mentawai, dan Sleman Jogja, sebagian orang lainnya sibuk mencari penyebab bencana yang menimpa negeri ini. Saat sebagian orang menganggap bencana yang menimpa negeri ini adalah musibah, sebagian orang lainnya sibuk mengutuk hingga mencemooh kinerja kepemimpinan negeri ini. inilah hidup, ada yang munafik, bijak, logis, dan agamawis hingga tip-tipe yang lainnya. Nah… kita termasuk di dalam golongan/tipe orang-orang atau pribadi-pribadi yang mana? MUNAFIK, adalah mereka yang turut serta sebagai pengambil keputusan dalam pelaksanaan Negara. Misalnya DPR dengan kepentingan Parpolnya, hanya bisa mencemooh dan mengkritisi disaat ada cela sementara fungsi dan mandat mereka yang sebenarnya tidak dijalankan sebagaimana yang tertuang dalam UUD – UU. Mereka sibuk melimpahkan kesalahan kepada birokrasi negeri ini, padahal regulasi pelaksanaan yang berkaitan dengan tata pemerintahan hingga kebijakan-kebijakan dibahas dan disahkan oleh mereka selaku Lembaga Legislatif. BIJAK, kita akan menemukan pribadi-pribadi yang bijak di dalam pemikiran yang tidak hanya berdasarkan satu persepsi, sama halnya dengan pribadi yang logis. Mereka melihat suatu masalah dengan pertimbangan yang jauh dari asumsi kebanyakan orang. Orang cerdas bisa menjelaskan penyebab terjadinya banjir, tsunami hingga meletusnya gunung merapi sesuai dengan sains atau pengetahuannya. AGAMAWIS, kebanyakan dari mereka lebih mempercayai bencana sebagai musibah yang sudah dikabarkan sebelumnya di dalam kitab suci masing-masing agama, namun tidak menutup kemungkinan pribadi yang agamawis memiliki persepsi yang sama dengan sebagian orang lainnya bahwa musibah yang menimpa Negara ini adalah karena kita banyak berbuat dosa sehingga Tuhan menghukum kita melalui bencana alam. Pada dasarnya kritikan atau argument itu lebih mudah diucapkan dengan lantang dan berkoar-koar, namun ketika kita diperhadapkan pada posisi yang strategis, percaya atau tidak bahwa kita akan melakukan kesalahan yang sama dengan apa yang kita kritikan kemarin. Mungkin pemikiran saya ini hanya sepihak dan pesimis dengan perubahan yang terjadi besok, namun pengalaman menyimak mengajarkan saya untuk tidak mempercayai gemuruh semangat anak-anak muda atau mereka yang mengaku dirinya nasionalis. Semua terserah anda, begitupun semua terserah saya… the last, mari berbuat dengan mulai melakukan yang terbaik untuk negeri ini. mulai dengan berdoa dan amin…. 

Oct 23, 2010

HANYA KATA-KATA

* satu yang pasti hidup adalah pilihan dan ketika kenyataan di depan tidak seperti yang kita bayangkan, maka anggap saja pilihan sedang berbicara.

* menemukan harapan dan mimpi yang besar dari tatapan anak penjual koran, mimpi untuk bisa berlari tanpa beban dan tanpa ketakutan.

* temukan aku di setiap ingatanmu, jika ruang tak sempat mempertemukan kita dalam satu tatapan.

* faktanya cinta itu bisa memutarbalikan fakta seseorang yang mengaku berprinsip. teori seolah penemuan yang kosong hingga tidak bisa dipraktekan.

* masih belum sepenuhnya! hanya mengurung diri dalam ruang yang sama, sementara pintu ke ruang yang lain masih terbuka untuk terakhir kalinya ditutup.

* menaklukan hujan terasa kita begitu hebat... jangan membuat hujan memborgol kaki-kaki dan tangan-tangan para penyemangat hidup.

* saat ada titik terang untuk suatu permasalahan yang kita hadapi, maka senyuman yang kita keluarkan adalah rasa syukur yang tumpah ruah.

* perempuan lemah dalam rasa, namun tangguh ketika Tuhan sedang mencobanya.

* senyuman itu terlihat rapuh, seperti tegar pada lemah yang sedang klimaks. aku mengenalmu hingga sekalipun topeng-topeng itu mengelabuiku.

* siang ini begitu gelap terasa tidak wajar, tapi ini komitmen alam yang tidak bisa diganggu gugat.

* pagi tadi suara hujan memecahkan konsentrasi mimpi, menarik mata yang tertutup dan ambruklah lelap dalam pelukan pagi yang mendung.

* seorang kawan bertanya "apa itu?" aku menjawab "ini adalah yang terhormat imanku, apakah kamu memilikinya kawan?".

* mata elang lelaki itu menjadi hantu tatapan setiap gerak dari indah tubuhku, pada inginnya semua terlihat romantis.

* aku begitu terkejut dengan nyata, menyesal oleh kebohongan kata-kata dan tertawa dibalik pandangan manismu.

* memainkan jemari, membuang kata-kata yang terlintas menjadi satu paragraf hingga berlembar dalam sekilas monitor laptop.

* lantas merasa bodoh ketika mereka lebih menghargai keindahan tanah kita, sementara kita memalingkan wajah seakan paham apa itu keindahan.

Sep 21, 2010

MUDIK

Sekalipun sangat terlambat diupdate, tetap semangat sebagai renungan kita bersama.

“MUDIK”, apabila kata itu diucapkan maka yang terlintas di benak adalah kampung dan ribetnya mudik. Setiap menjelang lebaran, selalu saja muncul satu kata “pulang kampung”. Mudik secara tidak langsung menyadarkan kita darimana kita berasal dan pada akhirnya kita akan kembali untuk waktu yang tidak lama. Ribetnya mudik membawa warna tersendiri hingga sudah menjadi ciri khas bagi mereka yang pulang kampung/mudik, bahwa sebelum mudik sebaiknya menyiapkan segala sesuatu baik itu ole2 yang akan dibawa sampai transportasi yang akan dipakai dan tetek bengek lainnya. Untuk sebagaian orang mungkin sangat membosankan, namun sebagian orang lainnya menganggap hal itu sebagai nikmatnya mudik. Berimpitan saat antri tiket, hingga harus mengangkat bawaan yang tidak sedikit, belum lagi menghadapi macetnya perjalanan dan yang sangat membuat dongkol adalah bagi mereka yang mabok karena perjalanan jauh, namun hikmah dibalik itu semua adalah berkumpul dengan keluarga besar, melihat seberapa berkembangnya tanah asal yang dia atau orang tuanya tinggali dalam waktu yang lama. Nikmatnya mudik juga di sisi lain menyadarkan kita untuk instrospeksi diri, sudah sejauh mana kita meraih keberhasilan dan apa yang dapat kita banggakan tentunya atas nama diri, keluarga dan kampung tercinta. Pada akhirnya tidak dapat disangkal darimana kita memulai hidup ini, hanya satu nama desa namun memiliki identitas yang penting selama proses hidup berjalan. Mudik, yah… saya pun adalah orang kesekian yang akan melakukan perjalanan itu. Semoga selamat sampai tujuan buat para pemudik, the last “SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1431 H, MINAL AIDIN WAL FAIDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN”
Dengan senyum mari kita melangkah…. 

Jul 16, 2010

15 juli 2010

Membuka laptop, menggerakan jemari, comic sans MS selalu menjadi font kesukaan. Salah satu manusia narsis, selalu bergantung dengan kaca dan sekarang pun saya sedang berkaca sambil menulis. Kali ini keadaan saya agak berbeda, ada sapu tangan yang diikat di leher. Mau tau kenapa? Belakangan saya terserang batuk, hingga kami pun menjadi sahabat yang kadang bermusuhan. Satu cara yang ampuh menyiasati diri dari batuk yang mengganggu tidur malam adalah garam dan minyak kayu putih, wadahnya adalah sapu tangan terus diikat di leher dijamin batuknya ga bakalan mengganggu, ibarat vampire dikasih bawang putih seperti itulah khasiatnya. Belum juga ngantuk, sementara semua koleksi Boyz II Men sudah diputar. Kembali melihat kaca di depan saya, untuk kesekian kalinya membuat saya membayangkan sapu tangan yang melekat di leher, jadi teringat film coboy dengan topi khas coboy yang macho, kemeja dimasukin, celana kain, sepatu kulit, dan yang pasti sapu tangan di leher plus pistol dan kuda jantan. Wah….. terasa lagi di bioskop bersama Nicholas Saputra sambil berpegangan tangan. Wkwkwkkwkwkkwkwk apa hubungannya yah….. hp berbunyi kayaknya ada sms yang masuk, ternyata smsnya ucapan “selamat ulang tahun”. Sudah jam 00.00 rupanya, detik pertama penanggalan 15 juli 2010, saking belum ngantuknya waktu pun bukan persoalan. Barusan saya sujud syukur untuk semua yang saya peroleh kemarin, hari ini, dan besok. Banyak sms dari teman dengan doa yang besar, sementara doa-doa besar itu kadang tidak terlintas di setiap doa saya. Entahlah… kadang manusia itu bisa keasyikan mendoakan manusia yang lain hingga melupakan dirinya sendiri. Terima kasih teman, biarkan itu menjadi urusan saya dengan Tuhan. Merenung adalah hal yang selalu dilakukan di setiap perpanjangan usia, mari merenung….. membuka hari-hari kemarin dan mencoba memperbaiki untuk beberapa hari kedepan. Terlintas di benak tentang begitu antusiasnya orang dengan waktu ketika dia dilahirkan termasuk saya sendiri. Orang terdekat akan merekam tanggal ulang tahun di dalam memory ingatannya dan saat momentum itu datang, tidak tanggung-tanggung mereka akan mengucapkan selamat hingga doa bahkan ada pemberian kado yang entah semuanya secara ikhlas atau hanya karena keharusan menyenangkan…!? Di sisi lain yang berulang tahun akan merasa diperhatikan jika hal-hal itu dilakukan oleh orang-orang terdekatnya. Itulah hidup, manusia saling ketergantungan hingga manusia over ketergantungan.

Apr 14, 2010

WAJAH ITU

Melihat membuat ingat,membayang kemarin yang terlepas dengan susah payah.
Dari sulit hingga meraih kemudahan, namun bisa luput dari pikiran yang terlanjur terkontaminasi.
Sudahlah untuk kesekian kali menjadi bulan-bulanan satu sosok yang memberangus
Separuh waktu dalam kesenangan.
Aku baru sadar pada tegun ini, saat ternyata wajah itu membuktikan dia masih inginku.
Terlintas kutukan jiwa hingga sangkal yang memustahilkan rasa yang tersadar pada satu cita besar, yaitu menghapus kenangan rasa untuk sosok dia.
Hanya bisa berharap secara sadar, namun dibawah sadar aku sebenarnya adalah keturunan hawa yang terlalu rapuh untuk bangkit dari kebiasaan yang awalnya tidak terbiasa.
Kembali mengumpulkan keberanian untuk berjalan dengan kepala tegak di hadapan wajah itu, menutup sedih dan kemunafikan bahwa dia masih bertengger dengan tidak tahu malunya di rasa maupun ingin.
Sudahlah.. cukup detik ini menarik ke masa lalu yang sebenarnya telah terbuang menjadi kenangan. Beranjak melihat hari esok, semoga yang terindah menggapai cerita-cerita seorang aku…

Mar 22, 2010

KASIH SAYANG

Diam pada desiran angin yang menyentuh setiap garis wajah, perlahan siti menelusuri ingatan demi ingatan tentang kemarin yang berlalu dengan cepat seolah ombak yang bergulung ke tepi pantai dan kembali bebas ke laut lepas melanjutkan titah sang Raja. Wajah itu dibasahi gerimis, menghapus riasan make up tipis yang sedari tadi bertandang manis ketika mata lelaki memandangnya. Lalu lalang mereka hingga gerimis yang turun pada saat itu tidak sedikitpun mengurungkan niat siti untuk menerawang jauh dari tempatnya berpijak, meraih sobekan-sobekan kertas masa lalu, mengaturnya menjadi lembaran yang pernah ada untuk dikenang kembali dalam satu coretan nama ”restu”. Ya,lelaki itu bernama restu abimanyu. Lahir dari rahim ibunya dengan normal hingga waktu mempertemukan restu dengan siti pada satu takdir yang biasa. Hari itu matahari dengan egonya melintasi setiap bentuk rupa makhluk bumi, mempertemukan dua beda dalam satu takdir yang mengantar mereka pada ketika beralur maju dan mundur. Siti masih terpaku pada lintasan kisahnya dengan restu saat telingaanya tuli akan suara-suara bising kendaraan. Dia masih ingat dengan jelas betapa restu adalah satu dari sekian laki-laki yang bisa memudarkan pandangan dan ingatan hanya untuk satu alasan, inginnya memilih restu sebagai belahan jiwa yang tidak biasanya. Ya, takdir mereka adalah bersua, berkumpul dan meneruskan kisah mereka melalui jiwa-jiwa baru dari tangis bahagia, duka, hingga harapan masa depan. Waktu menunjukan senja akan berlari masuk ke peraduannya, membiarkan bulan menghiasi malam-malam pencari cinta. Siti masih di sana dengan bayangan rentetan cerita antara dirinya dan restu, hingga tangisan itu memecahkan kesunyian, beradu dengan suara jangkrik. bagai ketika yang menyadarkan siti akan cintanya yang berada jauh di belahan genggaman lain sang penguasa. Mereka sudah tidak lagi beriringan seperti kemarin, saat cinta itu membuktikan materi bukanlah segala-galanya melainkan hanya sedikit penting dari makna rasa yang sebenarnya. Makna yang mampu membuyarkan semua titah raja hanya dengan sekali teguk. Detik restu terkapar tak berdaya kembali menarik siti dalam lirih ketidakwajaran rasa yang harus tercabik-cabik oleh kekuasaan takdir dari lafadz kuun faya kuunu. Jiwanya kembali, jazadnya masih di sini hanya dalam hitungan menit, karena sebentar nanti restuku akan melebur bersama tanah layaknya makhluk-makhluk lainnya. Tangan itu selalu mengulur tanpa diminta, bahu kekarnya dengan rela menopang setiap berat masalah, senyumnya seakan tidak pernah berhenti merekah sekalipun ketika kita seharusnya menangis, cintanya adalah kekayaan yang tak akan pernah habis dimakan zaman, ikhlasnya menapaki waktu demi waktu mengajarkan hidup bukan hanya sebelum mati, kepergiannya adalah senyum yang hilang. Siti masih berkutat dengan detik-detik terakhir kebersamaannya dengan restu, saat anaknya dian menyeka air mata yang sempat tertahan dan akhirnya tidak terbendung. Sudahlah bunda, jangan bersedih!! Sebentar lagi magrib memanggil, sudah saatnya kita bergegas dan bercengkerama dengan ayah dalam doa ucap dian pada siti. Siti tersadar dari lamunannya setelah mendengar ucapan anaknya dian, mereka bergegas meninggalkan nisan yang terpampang nama restu mengejar waktu magrib. Siti percaya, restu akan selalu ada di setiap sujudnya, mencium keningnya setelah dua salam, dan menuntunnya membaca setiap keindahan ayat-ayat al-quraan.