Feb 12, 2016

NOSTALGIA RASA

Kelak, kamu-kamu yang dulu pernah begitu dekat akan kembali dengan alasan yang lain. Alasan yang tidak sama lagi.
Kelak, Hati dan pikiran akan sampai pada situasi dua arah antara pro dan kontra. 
Antara hanya sekedar bertemu atau memikirkan yang sudah-sudah.
Antara menerima kenyataan atau nostalgia masa lalu.
Antara melupakan atau kembali merasakan.
Atau antara kamu dan kamu yang lain.
Ahh… waktu terlalu tega jika hanya ingin mempermainkan rasa.
Dan saat ini saya sedang dipermainkan.

Kamu adalah orang di masa lalu yang kadang-kadang suka mengejutkan hari-hari saya.
Menarik saya dalam canda tawa yang pernah kita lalui.
menyimak kelucuan kamu itu seperti tiupan angin sepoi-sepoi.
Begitu juga senyumanmu, semacam penawar bagi luka-luka yang pernah ada.
Matamu? Apalagi matamu.
Alasan kenapa saya jatuh cinta adalah matamu.
Matamu adalah seperti tatapan ayah yang menyejukan
Matamu adalah ketenangan jiwa
Matamu adalah racun.

Kamu adalah orang itu.
Bayagan yang pernah mewarnai mimpi saya.
Dan pengucap kata-kata yang begitu mematikan.
Kamu adalah pengacau hari ini.

Kelak, hati dan pikiran hanya butuh waktu untuk dipermainkan.
Waktu untuk kembali mengenang manis-manis rasa yang pernah ada.  
Menjadi saat ini tentu saja adalah bagian lain dari masa lalu.
Dan untuk sampai pada hari ini, kamu adalah bagian dari cerita itu. Terima kasih.

Kelak, kamu kamu yang dulu memang harus kembali untuk memutar ulang nostalgia rasa.
Mengingatkan arti kesan dan memberikan standar bagi hati.

Kamu. Terima kasih untuk tertawa-tertawa kecil kita hari ini. 

No comments:

Post a Comment