Feb 27, 2011

SEPENGGAL CERITA

Aku tidak mengenalmu saat kita dekat dalam rasa, aku mencoba menerkamu di antara jati diri yang kamu tunjukan, aku kemudian terpasung dalam rasa yang sangat dalam terhadap mu. Entah karena apa? Dan bagaimana bisa?!! Sudahlah… setiap pertanyaan pun takan mampu aku jawab, karena aku sendiri bingung dari aksara mana aku berani bercerita hingga menguntai indahnya aku ke kamu. Rasa yang selalu membuat manusia menjadi bodoh di depan cermin eksistensinya, itulah aku untuk kesekian kali mendapatkan aku yang dibodohi oleh rasa, tapi begitu indah dan aku mengakuinya dengan lantang dan tanpa malu. Bodoh itu kemudian menyadarkan aku pada satu sudut suasana, bahwa aku hanya terobsesi dengan rasaku sendiri sementara kamu entah berada di dunia mana? Di sampingku? Di relungku? Atau jauh hingga tidak terjangkau? Ternyata aku terlalu dini menyimpulkan kebahagiaan bersama kamu, sementara kamu masih mengkhayalkan seperti apa hubungan kita nanti. Ternyata saat aku merangkai indahnya hari esok, kamu sedang tidak di bersamaku namun pergi entah kemana. Ternyata aku berjuang sendiri ketika kamu lagi asik menikmati hidupmu dengan angkuh, dan begitu angkuh.

No comments:

Post a Comment