Feb 2, 2017

Beberapa hari yang lalu, seorang sahabat lama tiba-tiba menelpon. 
Banyak hal yang kita bicarakan, tentang masa-masa SMP sampai dengan tentang kakak laki-lakinya yang baru saja meninggal dunia selang beberapa hari setelah kepergian mama. 
Sahabat saya itu hanya memiliki satu kakak laki-laki dalam hidupnya. 
Dia berasal dari keluarga yang broken home karena perpisahan kedua orang tuanya sejak kita masih duduk di bangku SMP. 
Banyak hal yang kita bicarakan via telepon selama hampir sejam. 
Katanya tahun 2016 adalah tahun yang berat baginya. 
Tentu saja, karena di tahun yang sama, saya juga kehilangan mama. 
Untuk pertama kali dalam hidupnya, sahabat saya itu baru merasakan kehilangan. 
Walaupun bisa dibayangkan bagaimana rasanya kehilangan, namun tidak akan sama ketika kita merasakan sendiri kehilangan orang-orang yang kita cintai. 
Sedih, sakit, sesak, marah, dan banyak rasa yang tidak bisa dilukiskan hanya dengan kata-kata. Ketika saya menanyakan kabarnya, sahabat saya itu menangis. 
Lalu dia bilang dia bisa merasakan apa yang saya rasakan tentang kehilangan. 
Jangan meminta dia untuk sabar dan kuat, karena kata-kata itu sangat tidak membantu, katanya. Namun kata-kata itu adalah bagian dari perhatian dan bentuk kasih sayang yang tidak bisa kita hindari. 
Kita pun tidak bisa melarang orang-orang di sekitar kita untuk menunjukan perhatian mereka. 
Tapi itulah dia, sejak saya mengenalnya di bangku SMP, sahabat saya itu orangnya selalu blak-blakan. 
Saya mengerti apa yang dia pikirkan saat ini. 
Begitu banyak bentuk perhatian yang kita terima dari orang-orang di sekitar kita, tidak akan serta merta menghapus kesedihan yang kita rasakan. 
Mungkin sedikit meringankan karena kita merasa diperhatikan dan tidak merasa sendiri. 
Tapi jauh dari semua itu, kita hanya manusia biasa yang kapan saja bisa lemah ketika diperhadapkan dengan takdir yang mengejutkan. 
Kita butuh keberanian untuk menghadapi sesuatu yang baru, dari kebiasaan-kebiasaan yang kita bangun selama bertahun-tahun. 
Dan semua itu adalah proses. 

No comments:

Post a Comment