Nov 13, 2009

TERJEBAK

Terjebak keakraban melahirkan satu rasa yang beda,
hinggapi diri dengan tidak tahu malunya atas nama cinta
dalam jalinan sahabat hingga aku menjadi munafik bagi diriku sendiri.
Tidak harus disesali bukan? Ini adalah rasa,
dan semua wajar selama jalinan persahabatan kita tidak terkontaminasi
dengan semua yang tersembunyi dalam tatapanku hingga ucapku.
Maaf yang terlintas hanya dalam benak,
ketika semua tersadar pada satu curahan hati kamu
beberapa menit yang lalu tentang satu sosok dambaan.
Semua buram hingga yang terlintas seolah putaran jam
yang tak henti berdetak layaknya rasa yang bimbang antara jujur
pada diri sendiri atau menodai jalinan persahabatan kita.
Aku hanya akan memendam hingga kelak waktu itu akan bercerita atas alkisah rasaku mencintaimu sahabat.

No comments:

Post a Comment