Nov 21, 2010

PADA SUATU HARI YANG BIASANYA

Pada suatu pagi yang biasanya, bangun lantas membereskan tempat tidur, sarapan, mandi dan bersiap-siap ke kantor. gw teringat beberapa menit yang lalu selama berada di kamar mandi, sambil mandi gw biasanya suka nyanyi dan kali ini gw menyanyikan lagu dinda versi gracia indri featuring eiza. Pas lagi asik-asiknya nyanyi, pandangan gw tertuju pada seekor cicak yang lagi nongkrong dengan manisnya di dinding kamar mandi. Gila…!! Tanpa sadar ternyata si cicak sedang asik-asiknya mengintip gw yang lagi mandi, entah sudah berapa lama dia disitu. tanpa berpikir panjang gw mengambil air dan menyiramnya ke tembok. Yah… semacam menyadarkan si cicak kalo dia telah ketangkap basah lagi mengintip gw. Saat gw siram pake air, si cicak lari terbirit-birit menuju langit-langit kamar mandi dan hilang entah kemana. Ekornya yang bergerak sewaktu dia kabur seakan mengejek gw dan seolah-olah gw dikatain “kasiaaaan deh lo…”. Anjriittt emang! Gila..!! untung aja dia hewan dan gak mengenal yang namanya cctv, HP camera, atau handycam. Gw takut aja kalo misalnya mereka punya barang-barang yang gw sebutin itu, mungkin aja gw udah jadi korban pornografi, si cicak pasti udah rekam gw selama gw mandi tadi, dan menyebarkan video gw ke public. Oh My God… untung aja dia Cuma hewan bukan manusia seperti gw, kalo manusia habislah gw. Melanjutkan aktivitas sehari-hari biasanya gw naik ojek ke kantor, biar gak telat walaupun setiap hari pada akhirmya gw orang yang paling terakhir nongol di kantor. Wkwkwkkwkwkwk…. Kejelekan gw emang suka bangun kesiangan dan dampaknya adalah telat ke kantor. Ojek… ojeknya siap, gw naik dan si abang tukang ojek melaju dengan kencangnya menuju kantor gw tercinta Komnas HAM Perwakilan Maluku. Lagi hari naasnya gw aja kali ya, pas lagi dalam perjalanan gw lihat seekor tikus yang bobotnya sekitar 1 kg sedang tergeletak tak berdaya di tengah jalan dengan bersimbah darah dan tubuhnya terlihat sangat mengenaskan. Sepertinya si tikus itu adalah korban kecelakaan tabrak lari, entah ditabraki mobil atau motor. Gw yakin siapa pun yang melihat jazad si tikus itu pasti merasa kasihan, tapi di satu sisi pasti ada saja bahasa seperti ini “rasain lo, suka main di tengah jalan sih…”. Dalam hati gw berkata sorry tikus, gw emang kerjanya di Komnas HAM dan gw tau kalo lo adalah korban pelanggaran HAM. Tapi sorry banget kita beda dunia, gw gak bisa nolong lo dan hukum manusia itu kan gak sama dengan hukum hewan/binatang. Lagian kalaupun gw lapor ke kantor polisi, gw pasti dikira orang gila. Ojek yang gw naiki melaju dengan kencang sementara mata gw masih melihat jazad tikus yang tergeletak di jalan hingga hilang dari pandangan gw. Sungguh tragis, hampir setiap saat gw selalu melihat para tikus menjadi korban tabrak lari, salah siapa coba? Gw jadi bingung sendiri, pada kenyataannya tikus adalah makhluk hidup dan partner kita di dunia. mereka adalah bagian dari kita begitupun kita adalah bagian dari mereka. Mereka ada di sekitar tempat tinggal kita, sadar atau tidaknya hampir di setiap rumah ada mereka (tikus). Tapi koq bisa ya kita semena-mena sama mereka, mulai dari meracuni, memasang perangkap tikus sampai menabrak mereka dengan tragis. Gw sadar kalo kehadiran mereka bisa membawa penyakit buat manusia, tapi apakah tidak bisa didiskusikan dengan baik? Gw yakin akan ada jalan keluar jika semuanya didiskusikan dengan bijaksana. Yah sudahlah… semua sudah terjadi, sudah menjadi kebiasaan hingga presiden sekalipun tidak bisa merubah itu. Tikus adalah tikus, hewan yang tinggalnya di tempat jorok dan bisa membawa penyakit namun kadang bisa disantap juga. Gw jadi senyum sendiri membaca tulisan gw, hehehhe… sekedar berbagi cerita dan menyadarkan teman-teman bahwa makhluk hidup adalah manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Sudah seharusnya kita saling menghargai satu sama lain, dan menjadi partner dalam menjaga bumi kita tercinta ini. ketidakmungkinan itu akan menjadi kemungkinan jika kita mau menerimanya dan memikirkannya kembali. 

No comments:

Post a Comment