Sep 20, 2012

ROMANTISME KATA


Dari percakapan huruf-huruf, sejak tadi
Hai kamu yang selalu di hatiku…
Hai kamu pemilik pikirku…
Merindukanmu itu seperti terbang, mengangkasa dengan sejuta pertanyaan “apakah sama yang kamu rasakan?”

Kamu cukup mengingatku wahai alasanku tersenyum, dan biarkan aku bermain dalam alam pikirmu. Karena saat itu sesungguhnya aku sedang begitu dekat di hatimu… mendengar detak jantungmu, dan membisikan seuntai kalimat “aku juga rindu”
Tapi rindu ini terlalu serakah, taukah kamu lama-lama aku bisa dimakan habis olehnya…
Tubuhku bisa mengering, dan jantungku perlahan menurun dari aktivitasnya.
Saat itu mungkin aku bisa mati karena merindu.

Bukankah rindu itu indah sayang?
Jika tanpa rindu, aku tidak tau bagaimana melukiskanmu dalam hati dan pikirku.
Jika tanpa rindu, cinta itu serasa hambar tanpa rasa.
Jika tanpa rindu, hari-hari kita akan bisu.
Jika tanpa rindu dunia begitu sepi.
Dan jika tanpa rindu, kamu mungkin tidak sepenuh hati untukku.

Bagaimana bisa aku tidak sepenuh hati untukmu?
Jika tidur saja aku selalu memimpikanmu
Dalam segala bentuk kamu hadir dengan manjamu
Setiap nama seolah tertulis namamu
Bagaimana bisa aku tidak sepenuh hati untukmu, sedang kamu telah menaklukan hatiku? 

Pada kata “rindu” kita bersua dalam keluhan-keluhan mendamba
Mari menjaga dan menikmatinya hingga ujung rindu wahai lelakiku.
Apakah kamu akan selalu beriringan dalam setiap huruf-huruf ini?
Huruf-huruf yang menjadi perantara  rasa kita.

Aku selalu disini wahai wanitaku
Di setiap kumpulan huruf “aku cinta kamu”
Di setiap rasa rindu yang terlalu
Dan di setiap malam ketika kamu selalu hadir dalam mimpi.
Maka tersenyumlah.... :)

No comments:

Post a Comment